Tigaorang berkonspirasi untuk mengalahkan Rahwono. Joni Hitung dendam, uang 30 juta yang dijanjikan Rahwono tidak pernah diberikan. Arjuno dan Prakosa dendam, gadis pujaannya dicuri dan dijadikan istrinya. Dewi berlari memeluk Arjuno tanpa rasa malu. Prakosa memandang anak kecil yang digendong Putri dengan penuh rasa cinta.
Danyang teramat sakit ialah perasaanku. Memimpikan menjadi istri yang disayang bukan ditempeleng garang. Teringat nasihat mendiang kakek, "Sabar, sabar, sabar! Meski hidup lebih pahit dari empedu. Percayalah Allah Maha adil!" Ya, sepertinya kakek telah memprediksi bahwa aku, cucunya akan bernasib begini.
Jadisahabatmu saja, cukup.. Tahun 2004 di Kereta dari Zhenzhen ke Hong Kong saya melihat ada wanita duduk di samping saya sedang membaca novel berbahasa inggris. Saya seperti melihat air di tengah padang pasir. Maklum saya sedang bingung mendapatkan teman bicara. Semua orang di China tidak banyak yang bisa berkomunikasi bahasa inggris.
Pertamakali merasa kehilangan seseorang yang sangat disayangi karna sering bermain bersama kemudian ternyata Allah mengambilnya betapa hancur dan sedih tak terduga. Walaupun hanya salah satu dari kucing-kucing yang lain, tetapi jika memang itu adalah salah satu yang disayang,sangat berarti sekali jika kehilangan.
PerasaanEcha ternyata benar, di belakangnya ada Ega, seorang yang menjalin hubungan pacaran selama 1 tahun ini, ia salah satu orang yang disayang Echa selain Rena, sahabatnya. "Hai kak!", Echa membalas sapaannya.
Dariibnu umar Radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda "Sesungguhnya rasa malu dan keimanan itu bergandengan apabila hilang salah satu dari keduanya, hilang pula yang lainnya" (HR. "Maaf bu saya salah" ucap Tania ke Bu Tari. Bu Tari sangat marah kepada Tania, karena dia tidak pernah mengerjakan tugas geografi.
Sudahmenjadi rahasia besar banyak orang-orang yang mampu bangkit dari jeratan masalah hidupnya hanya dengan membaca atau mendengarkan sebuah kata-kata bijak motivasi. Salah satu motivator Indonesia yang terkenal yaitu Mario Teguh, beliau telah banyak mengkobarkan semangat hidup orang-orang yang sedang jatuh.
Inilahkisah nyata seorang laki-laki yang harus kehilangan kekasih hatinya, Yap, cewek ini adalah kekasih yang sangat sempurna, namanya Anggun. Kita berpacaran sudah hampir 2 tahun lamanya. Kalau boleh jujur, Anggun umurnya lebih tua 2 tahun dari gua. Tapi, umur bukanlah penghalang bagi kita. Yang penting kita saling berkomitmen untuk bersama.
xlFmn. Ilustrasi Puisi Kehilangan Seseorang yang Disayang, Foto Unsplash/Daniel Kehilangan Seseorang yang Disayang Ilustrasi Puisi Kehilangan Seseorang yang Disayang, Foto Unsplash/Andrew mataku terus mengalir ketika aku ingin melupakannyaSakit rasanya tuk kuperjuangkan demi satu nama di hatiBiarkanlah dia pergi tuk tersenyumMungkin dengan ituAku bisa merasakan kebahagiaan dirinyaWalau sakit kurasaKehilangan orang yang dicintaiBagaikan jari yang terluka goresan pisauApalagi bila kita mempunyai sebuah kenangan dengan dirinyaMaka hanya air mata dan hatiYang bisa merasakan kenangannyaSaat terakhirku melihatmuAku terpakuKetika kau mengembuskan napas terakhirAku seakan berada di antara mimpi dan kenyataan yang sungguh tak kuinginkanKehilangan orang yang kucintaiKetika kumulai menyadari kenyataanAku menagis seakan dunia tak lagi milikkuDan mungkin akan berakhir hingga aku pulang ke pangkuan-NyaPucat pasiWajahku tertundukLesu menatap lantaiBercat putih putih hijauSepenggal angananMembuka tirai ceritaLewat langkah waktuYang terus berlaluSamar-samarBegitu jelas mengulasHitungan detikHingga napasku belum sempat terembusTerngiang tembangBelum padam dari bibir mungilmuHangat membekas di telingaMenumpuk, menyatu deru angin"Ku akan terbang tinggiMelintasi awan dan megaDi atas bentangan nusaMengejar lengkungan pelangiTak berharap kukembali"Dan, hitungan waktuMenciptakan telah ciptakanTetes embun dukaMemandikan mawar merahYang belum sempat layuDi atas pusaraKuletakkan bunga terakhirSisa perpisahan tadiDengan luka jiwa dukaLangit bergemuruh bergema seakan mau runtuhMengoyak-ngoyak relung sanubariMencabik-cabik batinSuaranya masih berdentang hebatLuka dalam perih teriris-irisMengejan rasa pijar sakit yang tak terperiMelumat memendam kesumat asmaraTercerabut dari titik pesakitanPudar rasa tersiram rasa tak sampaiJauh menjauh merangkul sepiDingin sesak meratapi pergiTinggalkan nestapa duka lara di hatiTangis isak merangkai hariMemeluk kenangan sejuta mimpiHancur sirna dihempas patah hatiLukanya menganga di relung hati
Cerpen Karangan Sutan Tantowi DermawanKategori Cerpen Cinta Sedih Lolos moderasi pada 9 August 2016 Pernah nggak kalian merasa kehilangan seseorang yang kalian sayang untuk selamanya? Mau itu ibu, ayah, sanak saudara, sahabat atau orang-orang yang kalian sayang. Yap, kehilangan itu memang menyedihkan dan membuat setiap orang susah untuk melupakan semua kenangan yang sudah kita lakukan bersama-sama apalagi jika kita telah sayang kepadanya. Inilah kisah nyata seorang laki-laki yang harus kehilangan kekasih hatinya, Yap, cewek ini adalah kekasih yang sangat sempurna, namanya Anggun. Kita berpacaran sudah hampir 2 tahun lamanya. Kalau boleh jujur, Anggun umurnya lebih tua 2 tahun dari gua. Tapi, umur bukanlah penghalang bagi kita. Yang penting kita saling berkomitmen untuk bersama. Gua sangat menyayangi doi lebih dari apapun, dia orang yang selalu ngingetin gua untuk tetap berprilaku yang baik, dan yang ngebuat setiap hari gua selalu berwarna. Suka-duka kita lakuin bareng-bareng. Pokoknya bareng-bareng dah Hari demi hari silih berganti. Dimana kita mulai berfokus sama pendidikan kita. Anggun yang sudah lulus SMA dan gua pun naik ke kelas 2 SMA. Awalnya gua nggak setuju dengan keputusan Anggun yang mau kuliah di luar kota. Ya, tapi gua kan kagak bisa egois juga. Masa iya gua ngelarang-larang dia untuk melanjutkan sekolahnya. Dan dengan berat hati gua mau nggak mau ya harus merelakan dan melakukan hubungan jarak jauh. Akhirnya, kita pun ngejalanin hubungan jarak jauh. Gua yang tinggal di jakarta dan dia di surabaya. Kita ketemu disaat musim libur semester aja, antara gua yang pergi ke surabaya atau dia yang pulang ke jakarta. Selama itu hubungan kita tetep harmonis ya walau sedikit ada konflik. Namanya juga LDR kan yak. Hehehe Dan mungkin waktu itu pertemuan kita yang terakhir. Dimana waktu itu libur semester dan dia pulang ke jakarta. Karena berhubung libur kita beda-beda jadi ya gua yang ngalah buat bolos sekolah demi bareng sama dia. Kita mulai pergi jalan berdua, ke taman rekreasi, pergi nonton dan lainnya. Yang nggak bisa dilupain itu disaat dia tiba-tiba ada di depan pintu sambil ketuk-ketuk pintu kamar supaya gua bangun pagi, dia yang selalu ngebantuin tugas sekolah karena doi agak lebih pinter dari gua pokoknya kita jalanin bareng-bareng selama dia libur semester di jakarta. Ini mungkin bisa dibilang malam terakhir kebersamaan dengan Anggun, ataupun terakhir gua ngelihat dia tersenyum, ngobrol bareng sama dia, dan bercanda bareng sama dia. Kalau mungkin gua tau itu bakalan jadi moment terakhir bareng dia, gua bakalan minta ke Tuhan buat memberhentikan waktu saat itu juga. Pada malam itu kita ngobrol berduaan, ngobrolin apapun yang ngebuat kita ketawa sama-sama, mulai dari rencana gua mau ke Surabaya, teman-teman kuliahnya sampai ngomongin adek-adek gua yang songong. Kita ngobrol berdua di teras rumah gua, yap disana tepat terakhir kita bercanda berdua dan cuma kita berdua aja, Dan kebetulan adek gua mungkin udah pada paham makanya kita nggak digangguin sama mereka. Keesokannya Anggun pun balik ke Surabaya, gua ikut nganter dia ke bandara dan ngasih salam perpisahan yang terakhir. Dan kita pun kembali seperti biasanya. Kita selalu komunikasi jarak jauh, cuma bisa skype dan teleponan aja. Begitupun sampai pada akhirnya kejadian itu terjadi. Cerita ini gua denger langsung dari temen kampusnya Anggun. Pada waktu itu Anggun lagi mau berangkat ke kampus dan dia seperti biasa naik sepeda motornya, dan pada kejadian itu ternyata ada mobil yang melaju sangat kencang. Mobil yang ngebut dan melaju kencang tadi itu langsung menabrak anggun sampai akhirnya Anggun kelempar jauh dan terseret jauh. Entah bagaimana kejadian asli di lokasi. Yang gua tau kepalanya anggun kebentur jalan dan mengeluarkan darah yang lumayan banyak, badan yang juga ikut luka dan kakinya yang patah akibat benturan. Dan pada akhirnya, waktu itu temennya bilang kalau Anggun langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Waktu itu gua dikabarin sama nyokapnya anggun tentang kecelakaan yang dialami Anggun. Gua pun langsung kaget dan minta izin ke luar kelas buat menanyakan keadaan dan kondisi anggun pasca tabrakan, tapi nyokapnya cuma nangis dan bilang nggak tau dengan kondisinya Anggun. Pada saat itu di pikiran gua cuma bertanya-tanya tentang keadaan si Anggun. Akhirnya gua pun izin pulang dan langsung pergi ke rumah Anggun. Sesampai di rumah Anggun, gua ngelihat kedua orangtuanya anggun lagi pada nangis dan mereka sedang persiapan pergi ke Surabaya. Gua disana ikut bersedih dan menenangkan nyokap bokapnya. Gua secara pribadi juga sangat sedih dan panik dengan keadaan Anggun. Dan pada hari yang sama, nyokap bokap anggun langsung pergi ke Surabaya, gua disini cuma bisa mendoakan agar anggun tetap baik-baik saja disana. Singkat cerita, nyokap bokap anggun pun sampai di Surabaya dan langsung ngasih kabar ke gua tentang keadaan anggun. Anggun mengalami gagar otak serta patah tulang pada kakinya. Dan dia pun masih di ruang ICU karna masih dalam kondisi koma yang disebabkan banyaknya kehilangan darah dari kepalanya dan benturan di kepalanya Anggun. Gua yang tau kabar itu langsung nangis dan bingung mau berbuat apa. Dan pada akhirnya beberapa hari kemudian setalah mendapatkan perawatan di Surabaya, gua pun denger kabar kalau anggun bakalan mau dipindahin ke Rumah Sakit di Jakarta. Akhirnya Anggun pun langsung dipindahkan ke Jakarta dan ketika sesampai di rumah sakit di Jakarta, anggun langsung dibawa keruangan ICU karna melihat kondisinya yang makin parah dan masih koma, tapi sebelumnya gua sudah nungguin kedatangan Anggun di rumah sakit itu. Gua pun masih nungguin dokter yang meriksa kondisi Anggun, setelah dokter tersebut keluar dari ruang ICU, gua pun langsung menanyakan kondisi Anggun sama dokternya. Dan dokter pun cuma bilang kita sama-sama berdoa untuk kesehatan Anggun. Semoga Tuhan selalu memberikan yang terbaik. Selama anggun di ruang ICU, gua selalu nungguin dia dan berharap dia cepat sadar dari koma nya. Masalah sekolah gua, gua pun akhirnya izin nggak masuk sekolah demi nemenin si anggun. Hari demi hari terus berlalu, anggun masih belum juga bangun dari komanya. Suatu hari, gua masuk ke ruang ICU nya dan gua berdiri di samping tempat tidur Anggun. Gua cuma bisa ngelihat dia tidur sambil berjuang dengan koma nya. Dan gua disana cuma bisa nangis dan bilang ke dia kalau gua ada disana yang selalu ada di sampingnya dan yang selalu nemenin dia. Gua ngeliat nyokapnya Anggun selalu nangis ngeliat kondisi anak semata wayangnya. Dan nyokapnya pun nyuruh gua pulang ke rumah buat istirahat dan fokus dulu sama ujian sekolah gua. Gua pun nurutin perkataan nyokapnya dan bilang ke nyokapnya kalau gua bakalan balik lagi rumah sakit setelah sepulang ujian. Hari pertama dan kedua ujian semester pun gua jalani. Dan selama menjalani ujian semester, yang hanya ada di pikiran gua cuma bagaimana keadaan Anggun. Apa dia sudah siuman? Apa kondisinya membaik? Intinya di pikiran gua cuma Anggun, Anggun dan Anggun. Tepatnya di hari ketiga ujian semester, waktu itu hari rabu. Disaat itu gua ngerasain ada yang aneh, seperti ada yang kosong sama hati ini. Tapi ya gua kagak mikir yang aneh-aneh. Mungkin cuma perasaan khawarir gua aja sama Anggun. Dan akhirnya bel masuk pun bunyi menandakan ujian semester bakalan dimulai. Gua pun langsung siap-siap buat ngelaksanain ujian semester. Hari ini masih sama dengan hari-hari sebelumnya, masih memikirkan kondisi Anggun. Dan pada saat di pertengahan waktu ujian, nyokapnya Anggun telepon ke HP gua, tapi gua nggak bisa jawab teleponnya, karena gua lagi ujian semester. Akhirnya tiba-tiba karyawan sekolah masuk ke ruang ujian gua dan meminta izin buat ngomong sama gua sebentar karena ada yang ingin dia bicarakan. Gua pun ngikutin dia keluar kelas dan sesampai di luar kelas, karyawan tersebut langsung bilang kalau ada kakak gua lagi nunggu di lobby sekolah. Gua pun bingung ada apa kakak gua datang ke sekolah. Tumben banget dia kesini. Dan akhirnya gua datengin kakak gua di lobby sekolah dan gua nanya sama kakak gua “ada apaan kak? ngapain lo ke sekolahan gua?”, dan kakak gua ngejawab, “lo yang sabar ya wi, ikhlasin semuanya. Anggun udah meninggal wi, nyokapnya Anggun tadi udah nelfon elo tapi elo nya kagak angkat teleponnya. Makanya nyokapnya langsung ngabarin ke gua dan gua langsung kesini ngasih tau elo. Elo disuruh langsung datang ke RS sama nyokapnya Anggun”. Pada saat itu, detik itu yang ada di pikiran gua nggak tau mesti ngapain. Sedih, marah, kehilangan, penyesalan, dan entahlah apa yang gua rasain sekarang, semua campur aduk disaat mendengar kabar tersebut. Badan gua langsung lemes dan gua cuma bisa nangis, nangis dan menangis. Entah gua bisa apa enggak terima kenyataan. Akhirnya tanpa mikir panjang, gua pun langsung pergi ke rumah sakit dengan air mata yang terus-terusan menangis. Bukannya gua cengeng, tapi gua sangat merasakan kehilangan dan yang ada di pikiran gua cuma Anggun aja. Nggak peduli sama omongan orang. Sesampai di rumah sakit. Gua ngeliat nyokap, bokap dan keluarganya Anggun udah pada kumpul di ruang ICU. Gua pun langsung nyamperin mereka dan nanyain kejadian sebenernya. Akhirnya gua langsung masuk ke ruangan ICU, dan gua pun langsung nangis senangis nangisnya ngeliat jenazah Anggun berbaring di atas kasur. Dan yg bisa gua lakuin cuma nangis dan bilang “Jangan tinggalin aku nggun. Kamu masih ingat kan sama janji kita? Kita kan pernah janji bakalan selalu sama-sama. Kamu jangan tinggalin aku nggun. Bangun nggun. Bangunnn nggun, jangan tinggalin aku”. Disana banyak yang pada tenangin gua, nyuruh gua sabar dan sebagainya, tapi gua nggak mempedulikan mereka. Pada saat itu gua cuma mandangin orang yang gua sayang udah tiada. Gua nggak mau dia pergi. Tapi tuhan mungkin udah berkehendak lain. Mungkin ini memang yang terbaik buat anggun. Mungkin ada jalan lain dari Tuhan untuk kebahagian Anggun. Mungkin Tuhan lebih sayang sama Anggun. Mungkin Tuhan tidak mau melihat Anggun terus berjuang melawan komanya. Mungkin Tuhan sudah menempatkan tempat yang terbaik untuk Anggun. Pada akhirnya, anggun pun dimakamkan di hari yang sama. Gua juga ikut nganter di tempat terakhir peristirahatannya. Dengan hati yang kehilangan, entah percaya atau tidakkah dengan kejadian ini. Entah bisa atau tidaknya untuk merelakan kepergiannya. Dan saat itu gua masih melihat Anggun yang selalu ceria, yang selalu asik, yang selalu senyum, yang selalu ngelarang ini itu, yang selalu perhatian dan selalu lainya. Untuk kamu perempuan yang sangat luar biasa, perempuan yang sangat sempurna. Kamu mungkin sudah pergi meninggalkan aku disini. Tapi, kenangan kita akan selalu abadi, kenangan yang sangat sulit untuk dilupakan, kenangan yang sangat berkesan dan luar biasa. Selamat tinggal nggun, semoga kamu bahagia disana. Jangan pernah lupain aku ya nggun. Aku selalu mencintaimu, menyayangimu dan mengingat kenangan yang telah kita lalui bersama. Kenangan indah yang sulit dilupakan. Aku sangat mencitaimu nggun. Terima kasih atas goresan kenangan yang luar biasa, yang memberi warna di kehidupanku. Terima kasih bidadari surgaku. Semoga kita bisa dipertemukan kembali. Tuhan titip Anggun ya, beri dia tempat yang terbaik disana ya Tuhan. I love you nggun. You’re my life. Cerpen Karangan Sutan Tantowi Dermawan Blog Ig Sutanchaniago Cerpen Kehilangan merupakan cerita pendek karangan Sutan Tantowi Dermawan, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Akhir Musim Gugur Oleh Adisti Meisya “Tunggu kedatanganku empat tahun kemudian yah” Kalimat itulah yang membuatku tetap disini, entah semuanya nyata atau tidak nantinya tapi aku selalu percaya itu. mungkin memang tak seindah saat janji Maafkan Aku Tidak Bisa Mengatakannya Oleh Yayang Eka Fitri “Angel” Panggil Agnes. “Ada apa?” Kataku. “Kamu tahu gak kalau Kak Bima itu Jatuh saat lomba basket kemarin dan sekarang masuk RS?” Kak Bima itu adalah Kakak kelas yang Sirkus Para Malaikat Maut Part 2 Oleh Bubblerain “Gue liat Dania tadi.” Di antara semua teman-teman Ken yang memilih membisu disituasi ini, Lilian menjadi satu satunya yang berani membuka bersuara. namun sayang Ken tak berminat untuk merespons Narina Part 2 Oleh Eka Yanti Kesuma “Narina apakah ada yang salah dengan ucapanku? Christian apakah dia meninggalkanmu?” Narina menunduk bahkan untuk mengangkat kepalanya Ia benar-benar kesulitan. Allena tak tau apa sebenarnya yang terjadi dengan sahabatnya Kasih Semu Oleh Iis Nia Daniar “Lagi untuk kesekian kalinya kau hadirkan luka, Nia menangis sambil menutupi wajahnya dengan buku yang ia bawa di tangan. Jack hanya terdiam sambil sesekali mengepulkan asap rok*knya ke “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Jika orang yang kita cintai dicuri dari kita, cara agar mereka tetap hidup adalah dengan tidak pernah berhenti mencintai mereka – The Crow, ditulis oleh James O’Barr, David J. Schow, dan John Shirley, 1994